Selasa, 03 Januari 2012

Makanan Halalan Thayyiban (Part 3)

Related Post



Adab makan dan minum
Rasulullah SAW mengajarkan makan dan minum di mulai dari doa, yakni makan-minum di niatkan untuk beribadah, mencuci tangan, menggunakan tangan kanan, tidak sambil bersandar, tidak sambil berjalan-jalan, tidak mengambil makan bagian tengah dan tidak berlebihan.
Salah satu anjuran Rasulullah adalah makan bersama. Keberkahan tercurah pada makanan yang dikonsumsi secara bersama-sama. Menyantap hidangan dalam satu wadah secara bersamamerupakan sikap untuk melatih diri dalam menghindarkan keserakahan, ketamakan , loba dan rakus.
Pengalaman makan bersama dapat kita tengok sebagaimana dilakukkkan para santri di pesantren. Mereka makan di nampan secara bersama-sama hingga delapan sampai sepuluh orang. Mereka tidak langsung menyantap bagian tengah yang berisi lauk pauk, namun memulai dari bagian pinggir nampan. Rasulullah SAW bersabda. “Berkumpullah kalian dalam menyantap hidangan kalian, niscaya keberkahan menyertai kalian pada hidangan itu.”
Sebuah riwayat menyebutkan, Wahsyi bin Harb berkata. “Para sahabat Rasulullah, kami telah makan, tetapi mengapa kami tidak merasa kenyang? Beliau SAW balik bertanya, ‘Apakah kalian makan sendiri-sendiri?’ mereka menjawab, ‘ya.’ , Rasulullah bersabda,’ berkumpullah kalian ketika makan dan sebutlah nama Allah, agar Dia berkenan memberikan berkah kepada kalian ketika kalian makan.”
Masalahh yang ada dalam kehidupan kita, banyak masyarakat yang kekurangan makanan, sehingga mereka kelaparan atau kekurangan gizi. Namun ada pula sementara masyarakat yang kelebihan, rakus dan akhirnya mubadzir.
Batas berlebihan dalam makan dan minum adalah apa yang di sebdakan Nabi SAW, “sesungguhnya termasuk sikap berlebih-lebihan adalah engkau memakan semua yang engkau inginkan(memanjakan selera).” Allah berfirman.”dan makanlah dan minumlah kalian semua dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” – QS AL-A’raf (7): 31.
Dii antara sikap berlebih-lebihan itu adalah pemborosan. Bahkan dalam Al-Qur’an di sebutkan , “sesungguhnya orang yang melakukkan pemborosan termasuk kawan setan.”- QS Al-Isra’ (17): 27.
Mengapa kita tidak boleh makan-minum berlebihan, Rasulullah membuka rahasiianya, “ Lambung adalah kolam tubuh. Ke sana cairan mengalir. Apabila lambung sehat, cairan akan keluar dengan membawa kesehatan. Dan apabila lambung sakit, cairan akan keluar dengan membawa penyakit.” Bahkan rasulullah melarang orang yang sehabis makan tidur, sebab akan menjadi hati orang tersebut menjadi keras. Dalam ilmu kesehatan , perilaku seperti ini membuat kadar gula darah naik, sehingga dia akan malas, baik dalam aktivitas sehari-hari maupun ibadah.
Salah satu cara mencegah supaya kita tidak tergoda makan-minum adalah berpuasa. Puasa senin-kamis, puasa nabi Dawud, yaitu sehari puasa sehari tidak dan lain-lain.
SB, sumber : Agar Hidup selalu berkah, oleh Habib Sarief Muhammad Alaydrus, Mizania, Bandung, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar