Adab makan dan minum
Rasulullah SAW mengajarkan makan
dan minum di mulai dari doa, yakni makan-minum di niatkan untuk beribadah,
mencuci tangan, menggunakan tangan kanan, tidak sambil bersandar, tidak sambil
berjalan-jalan, tidak mengambil makan bagian tengah dan tidak berlebihan.
Salah satu anjuran Rasulullah
adalah makan bersama. Keberkahan tercurah pada makanan yang dikonsumsi secara
bersama-sama. Menyantap hidangan dalam satu wadah secara bersamamerupakan sikap
untuk melatih diri dalam menghindarkan keserakahan, ketamakan , loba dan rakus.
Pengalaman makan bersama dapat
kita tengok sebagaimana dilakukkkan para santri di pesantren. Mereka makan di
nampan secara bersama-sama hingga delapan sampai sepuluh orang. Mereka tidak
langsung menyantap bagian tengah yang berisi lauk pauk, namun memulai dari
bagian pinggir nampan. Rasulullah SAW bersabda. “Berkumpullah kalian dalam
menyantap hidangan kalian, niscaya keberkahan menyertai kalian pada hidangan
itu.”
Sebuah riwayat menyebutkan, Wahsyi
bin Harb berkata. “Para sahabat Rasulullah, kami telah makan, tetapi mengapa
kami tidak merasa kenyang? Beliau SAW balik bertanya, ‘Apakah kalian makan
sendiri-sendiri?’ mereka menjawab, ‘ya.’ , Rasulullah bersabda,’ berkumpullah
kalian ketika makan dan sebutlah nama Allah, agar Dia berkenan memberikan
berkah kepada kalian ketika kalian makan.”
Masalahh yang ada dalam kehidupan
kita, banyak masyarakat yang kekurangan makanan, sehingga mereka kelaparan atau
kekurangan gizi. Namun ada pula sementara masyarakat yang kelebihan, rakus dan
akhirnya mubadzir.
Batas berlebihan dalam makan dan
minum adalah apa yang di sebdakan Nabi SAW, “sesungguhnya termasuk sikap
berlebih-lebihan adalah engkau memakan semua yang engkau inginkan(memanjakan
selera).” Allah berfirman.”dan makanlah dan minumlah kalian semua dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”
– QS AL-A’raf (7): 31.
Dii antara sikap berlebih-lebihan
itu adalah pemborosan. Bahkan dalam Al-Qur’an di sebutkan , “sesungguhnya orang
yang melakukkan pemborosan termasuk kawan setan.”- QS Al-Isra’ (17): 27.
Mengapa kita tidak boleh
makan-minum berlebihan, Rasulullah membuka rahasiianya, “ Lambung adalah kolam
tubuh. Ke sana cairan mengalir. Apabila lambung sehat, cairan akan keluar
dengan membawa kesehatan. Dan apabila lambung sakit, cairan akan keluar dengan
membawa penyakit.” Bahkan rasulullah melarang orang yang sehabis makan tidur,
sebab akan menjadi hati orang tersebut menjadi keras. Dalam ilmu kesehatan ,
perilaku seperti ini membuat kadar gula darah naik, sehingga dia akan malas,
baik dalam aktivitas sehari-hari maupun ibadah.
Salah satu cara mencegah supaya
kita tidak tergoda makan-minum adalah berpuasa. Puasa senin-kamis, puasa nabi
Dawud, yaitu sehari puasa sehari tidak dan lain-lain.
SB, sumber : Agar Hidup selalu
berkah, oleh Habib Sarief Muhammad Alaydrus, Mizania, Bandung, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar